Apakah Lagu yang Dibuat dengan AI Itu Orisinal? Ini Penjelasan Lengkapnya
Pertanyaan tentang apakah lagu buatan AI bisa diakui sebagai karya orisinal dan mendapatkan hak cipta kini menjadi sorotan, terutama setelah munculnya berbagai kasus lagu AI yang viral dan kontroversial. Banyak lagu yang kini bisa dibuat hanya dengan mengetik prompt sederhana di platform seperti Suno, Udio, atau Google Magenta. Tapi pertanyaan pentingnya: apakah lagu yang dibuat dengan AI bisa disebut orisinal?
Lagu buatan AI adalah karya musik yang sebagian atau seluruhnya diciptakan oleh sistem kecerdasan buatan. Mulai dari pembuatan melodi, aransemen, hingga lirik dan vokal, semua bisa dilakukan oleh algoritma berbasis data musik yang sudah ada. Beberapa platform bahkan mampu meniru gaya vokal artis terkenal, sehingga hasilnya terdengar sangat realistis.
Apakah Lagu AI Termasuk Karya Orisinal?
Untuk menjawabnya, kita perlu melihat definisi orisinalitas dalam dunia kreatif. Umumnya, karya orisinal berarti sesuatu yang diciptakan secara independen dan bukan hasil penjiplakan langsung. Namun dalam konteks hukum, ada syarat khusus: karya harus diciptakan oleh manusia agar bisa dianggap orisinal dan dilindungi hak cipta.
Menurut pernyataan resmi dari U.S. Copyright Office (2023), karya yang sepenuhnya dihasilkan oleh AI tanpa intervensi manusia tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan perlindungan hak cipta. Artinya, meskipun terdengar baru dan unik, lagu yang 100% dibuat AI bisa jadi tidak diakui secara hukum sebagai karya orisinal.
Namun, jika manusia terlibat dalam proses kreatif, misalnya dalam memberikan prompt, memilih hasil, atau mengedit bagian tertentu, lagu tersebut bisa dianggap sebagai hasil kolaboratif, dan kemungkinan besar akan memenuhi kriteria orisinalitas secara hukum.
Kasus Lagu AI yang Kontroversial
Salah satu contoh terkenal adalah lagu Heart on My Sleeve yang viral pada 2023. Lagu ini dibuat menggunakan AI yang meniru suara Drake dan The Weeknd, padahal keduanya tidak pernah merekam lagu tersebut. Lagu ini sempat diputar jutaan kali sebelum diturunkan dari platform digital setelah protes dari Universal Music Group karena dianggap melanggar hak suara dan identitas artis. Kasus ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi AI bisa menciptakan lagu yang “baru”, aspek legal dan etika tetap menjadi tantangan besar.
Melihat beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lagu yang dibuat dengan AI bisa disebut orisinal secara kreatif jika ada kontribusi manusia dalam proses pembuatannya. Tapi jika seluruhnya dibuat oleh sistem AI tanpa campur tangan manusia, maka lagu tersebut tidak diakui secara hukum sebagai karya orisinal dan tidak bisa didaftarkan hak ciptanya.
Maka dari itu, penting bagi musisi, kreator konten, hingga pemilik label untuk memahami batasan ini sebelum mempublikasikan karya berbasis AI. AI adalah alat bantu yang luar biasa, tetapi bukan pengganti kreativitas manusia sepenuhnya.